Yuk Kenali Sejarah Singkat Gunug Bromo di Jawa Timur

bromo

Gunung Bromo atau dalam bahasa Tengger tertulis "Brama", juga disebut Kaldera Tengger, adalah gunung berapi aktif di Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut dan dalam empat aturan, yaitu, Kabupaten Probollinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Gunung Bromo dikenal sebagai objek wisata utama di Jawa Timur. Sebagai objek wisata, Bromo menjadi menarik karena kondisinya sebagai gunung berapi yang masih aktif. Gunung Bromo termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Nama Bromo berasal dari nama Allah utama dalam Hindu, Brahma.

Bentuk tubuh Monte Bromo diproses antara lembah dan ngarai dengan boiler atau lautan pasir yang meliputi area sekitar 10 kilometer persegi. Ini memiliki kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sementara daerah berbahaya adalah lingkaran dengan radius 4 km dari pusat kawah bromin.

Sejarah letusan

Selama abad ke-20 dan xxi, Gunung Bromo telah meledak beberapa kali, dengan interval waktu reguler, yaitu 30 tahun. Letusan terbesar terjadi pada tahun 1974, sementara letusan terakhir terjadi pada tahun 2016, hadir.

Bromine sebagai gunung suci

Bagi penduduk di sekitar Gunung Bromo, Tengger Tribe, diyakini bahwa Monte Bromo / Gunung Brahma adalah gunung suci. Setiap tahun, komunitas Tengger memiliki upacara Kasada atau Kasodo Yadnya. Upacara ini berlangsung di sebuah kuil yang berada di bawah kaki Gunung Bromo dan berlanjut sampai puncak Bromo. Upacara berlangsung pada tengah malam sampai fajar pada fajar setiap bulan bulan purnama sekitar 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut kalender Jawa.

Sumber artikel: https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Bromo

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama